RAGAM EMOSI DI JAMBORE GTK HEBAT NASIONAL 2024


 

      Rabu, 27 November 2024, bertepatan dengan hari Pilkada serentak secara Nasional, setelah melakukan pencoblosan, semua peserta perwakilan 38 Provinsi pada Jambore GTK 2024 terbang menuju Jakarta. Para guru, Kepala Sekolah, Staf Administrasi, Penilik, Pengawas, dan Komunitas Belajar terbaik dari masing-masing Provinsi berkumpul pada masing-masing Direktorat yang menaungi peserta. Kami berada pada Direktorat Pendidikan Dasar yang mana tergabung peserta pada kategori guru SD Inovatif, guru SD Dedikatif, guru SMP Inovatif, dan guru SMP Dedikatif. Sebanyak 152 guru tergabung di Hotel Grand Syahid Jaya jakarta. Acara pembukaan dilakukan pada pukul 16.00 WIB dalam suasana santai dengan bean bag sebagai alas duduk. Semua guru dalam kategori pendidikan dasar berkumpul seluruh Indonesia, sungguh pengalaman luar biasa.

        Malam harinya, semua peserta dipisah dalam dua ruangan. Guru SD Inovatif dan SMP Inovatif berada dalam satu ruangan dan Guru SD Dedikatif serta guru SMP Dedikatif diruangan lainnya. Apa kegiatannya? yuppsss Gelar Wicara, presentasi program sekolah masing-masing. Panitia menyampaikan bahwa dalam gelar wicara ini tidak semuanya tampil dan bukan untuk mencari yang terbaik karena guru-guru ini adalah terbaik di provinsinya masing-masing. Hanya saja memang untuk kegiatan ini adalah memilih yang terfavorit berdasarkan polling dari peserta lain dan juga penjurian. Alhamdulillah, pada malam itu saya tampil sebagai lima peserta terpilih juri yang melakukan gelar wicara. Bergabung dengan Doctor Sutrimo (Jambi), Diki Darmawan (Kepulauan Riau) Dwi Inayati (Riau), Intan Purnamasari (Maluku) dan Saya sendiri dari Bangka Belitung. Begitu menginspirasi dan berdampak pada murid semua presentasi yang telah disampaikan kawan-kawan ini.

        di Hari kedua kami bersiap menghadiri acara puncak Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrome bersama ribuan guru berbagai kategori seluruh Indonesia. kegiatan semakin haru ketika Presiden Republik Indonesia menyampaikan pidatonya tentang orang tuanya yang merupakan guru, kesejahteraan guru, misi beliau terhadap sekolah-sekolah di Indonesia, dan sembari menahan tangis menyampaikan permohonan maaf karena selama ini belum memberikan yang terbaik kepada guru-guru Indonesia. Saya lihat diberbagai sudut banyak pula ibu-ibu yang terbawa suasana dan tak kuasa menahan tangis.
        Hari ketiga kami dibebaskan dari segala agenda formal. Kami berwisata ke Taman Mini Indonesia Indah sembari mempelajari ragam budaya seluruh Indonesia. Bersama kawan-kawan dari seluruh Indonesia mengeksplore bagian-bagian miniatur Indonesia ini, banyak pula sudut-sudut yang sedang di renovasi. Lalu kegiatan lain seperti kepusat perbelanjaan dan lain sebagainya heheh

        Hari keempat yang penuh kontroversi. Awalnya tidak ada yang aneh dimalam ini, malah sangat seru. Kami diberikan permainan-permainan dengan hadiah-hadiah kecil yang menarik. Permainan dengan aplikasi Kahoot, bernyanyi bersama, dan lain sebagainya. Lalu dilanjutkan dengan Mini Projek Literasi dan Numerasi secara berkelompok yang terdiri dari empat orang dengan alat dan bahan disediakan panitia seperti karton, sticky note, lakban, dan lain sebagainya, seru sekali sebenarnya. Namun ketika tiba pembagian hadiah mulai terjadi pro kontra dibeberapa guru. Kami yang mengira project mini sebagai kegiatan tambahan untuk mengisi keseruan acara ternyata harus menelan kekecewaaan. Project mini ini malah dianggap kegiatan inti sehingga kelompok pemenang diberikan plakat sementara kami yang gelar wicara tidak mendapatkan apapun selain yang terfavorit satu berdasarkan polling dan juri. 
        Aneh memang, kita lima besar peserta gelar wicara datang dengan inovasi di sekolah masing-masing, program yang sudah berjalan, dijalankan penuh pengorbanan, menyiapkan power point dan memikirkan apa yang ingin dibicarakan bahkan ada yang effort membuat banner malah tidak mendapatkan apapun apresiasi sebagai lima besar peserta gelar wicara. Project mini yang dilakukan berkelompok dalam waktu 90 menit, dengan bahan karton, penggaris, spidol, sticky note, dengan senda gurau malah dianggap lebih penting daripada gelar wicara sehingga diberikan plakat penghargaan hehehe. Hal ini menjadi perbincangan peserta lain sewaktu sarapan, di grup WA, bahkan hingga kepulangan peserta.
        apapun itu, sudah berada dititik ini bersama guru-guru hebat seluruh Indonesia ini sudah menjadi kebahagiaan bagi saya pribadi. Masalah evaluasi pelaksanaan biarlah jadi tanggung jawab panitia penyelenggara. Emosi bahagia, kecewa, lelah, bangga, bersyukur menjadi bagian dari kegiatan ini, semoga masih diberi kesempatan di tahun-tahun berikutnya dengan banyaknya guru-guru dari Bangka Selatan mengikuti ajang ini. Saya yakin, jika diberi panggung seperti ini maka guru-guru Bangka Selatan akan terus Meledak. Asak Kawa Kite Pacak.

Jambore GTK Hebat. Guru Hebat, Indonesia Kuat.








No comments:

Post a Comment