Talent Week, Sebuah Program Balas Dendam.



Talent Week.

Ide program ini mulai saya sampaikan pada saat menempuh kegiatan pelatihan guru penggerak di tahun 2023 yang lalu. Ide yang sedikit mustahil dilaksanakan jika tidak adanya kolaborasi yang baik antar sesama rekan sejawat di sekolah. Beruntungnya dipertemukan dengan rekan-rekan yang hebat berkolaborasi dan tidak hanya keras mempertahankan isi kepala masing-masing sehingga program ini terlaksana di sekolah kami. Program yang bagi saya pribadi merupakan ajang 'balas dendam' karena waktu sekolah dulu, saya merasa ada potensi dari diri saya sendiri yang seharusnya dapat diasah jika ada program sekolah yang menaunginya.

Dulu, saya siswa yang sama sekali tidak percaya diri berbicara didepan umum hingga dimasa perkuliahan baru saya mendapat kesempatan mengasah hal ini, tidaklah terlalu pandai dalam hal keagamaan, olahraga, bahkan teknologi. Saya seperti siswa yang hanya menghapal jadwal pelajaran, ohh! besok jam pelajaran bapak ini, ibu itu, hingga malamnya harus belajar giat. memang akademik saya tergolong baik, akan tetapi selalu ada rasa penyesalan, harusnya bisa lebih dibidang ini dan itu. Sekolah seperti itu rasanya sangat membosankan di masa sekarang, terpaku menunggu giliran masuk guru ini guru itu sesuai jadwal yang diatur wakil kepsek bidang kurikulum.

"Coba saja ada seminggu dalam sebulan kita fokus melatih bakat anak?" pikirku dalam lamunan saat menjadi pengawas ujian kenaikan kelas waktu itu. Daarrr,,,seperti doa yang terjawab, muncullah P5 di kurikulum sekarang yang memungkinkan adanya waktu belajar yang seperti itu. lalu muncul suara-suara sumbang, "ahhh ini hanyalah ajang main-main bagi guru dan murid". eittss, nanti dulu,' bukankah Ki Hajar Dewantara telah meninggalkan sebuah pesan tentang pendidikan yang menghamba pada murid? Come On!

Talent Week, memang baru seumur jagung, berjalan belum genap satu tahun, namun dampaknya bagi murid kami yang berada diujung pedesaan sangatlah terasa. Memang belum ada juara ini juara itu, tapi berprogres di sekolah bersama murid dengan hati dan bibir sama-sama tersenyum, sungguh perasaan yang tidak ternilai. Bravo SMP Negeri 8 Toboali ! si 'Arunika di Kaki Gunung Muntai'. tetaplah bercahaya.

Penulis : Karto, S.Pd.,M.M.



No comments:

Post a Comment